Email me to discuss a potential project!
Date: 22/09/2020
Author: Pace Seprice Sakan
Sebagai penerjemah bahasa Jerman ke bahasa Indonesia, saya sering menerima beragam teks dari klien untuk diterjemahkan. Teks-teks tersebut tidak jarang berisi kata-kata yang hanya ditemukan dalam bahasa sumber, dalam kasus saya yaitu bahasa Jerman. Meski demikian, daftar kata tersebut adalah ungkapan-ungkapan yang sebenarnya mewakili perasaan semua orang, termasuk kita orang Indonesia - bukan hanya perasaan orang Jerman.
Tantangan kemudian muncul saat saya menyadari bahwa beberapa kata tersebut sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tahukah kalian bahwa banyak kata di dalam bahasa Jerman yang tidak memiliki padanan dalam bahasa Indonesia? Berikut ini adalah 10 kata di dalam bahasa Jerman yang sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk menjelaskan maksud kata tersebut ke dalam bahasa Indonesia, saya harus memberikan penjelasan dengan menggunakan beberapa kata bahkan dalam kalimat utuh. Kata-kata apa saja yang saya maksud?
1. das Kopfkino
Kita semua mungkin pernah mengalami ini. Misalnya, saat salah seorang teman menceritakan kejadian terbakarnya kantor Kejaksaan Agung karena kebetulan dia sedang melewati kawasan tersebut saat peristiwa nahas itu terjadi. Secara tiba-tiba kita membayangkan semua detail kebakaran dan mulai tidak fokus mendengarkan cerita teman kita tersebut, karena saat itu seperti ada sebuah film pendek yang sedang diputar di dalam pikiran kita. Kepala kita mendadak berubah menjadi sebuah bioskop: Das Kopfkino hat begonnen.
2. die Erklärungsnot
Kata ini menggambarkan kondisi saat kita harus menjelaskan sesuatu tetapi kita tidak tahu cara untuk menjelaskannya. Contohnya, waktu atasan di kantor menanyakan perkembangan tugas yang diberikan, namun kita belum juga memulai untuk mengerjakan tugas tersebut. Wir kommen dann in Erklärungsnot.
3. das Fingerspitzengefühl
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada keputusan yang sulit, situasi yang rumit, atau masa-masa yang berat. Oleh karena itu, kita mesti berhati-hati dalam bertindak, berempati, sensitif, serta menemukan dan menggunakan kata-kata yang tepat dalam memberikan respon terhadap suatu kejadian - also Fingerspitzengefühl haben.
4. das Fremdschämen
Suatu sore sepulang kerja dan menonton serial favoritnya di Netflix, Boy melihat seorang aktor melakukan sesuatu yang membuat Boy merasa malu dan ingin menyudahi film tersebut. Boy merasa canggung dengan apa yang dilakukan oleh aktor asing tersebut dalam potongan adegan itu. Boy schämt sich also für etwas, was ein Fremder tut: Das ist Fremdschämen.
5. die Geschmacksverirrung
Eki baru tiba dua hari lalu di Berlin. Hari ini dia jalan-jalan ke pusat kota tetapi dia kemudian tidak tahu jalan pulang ke apartemennya. Eki sedang tersesat. Dalam bahasa Jerman tersesat berarti verirren. Sedangkan Marion - temannya Eki - yang juga sejak dua hari lalu telah resmi menetap di Berlin menghadiri undangan temu calon mahasiswa baru di kampusnya. Marion memiliki selera fashion yang bagus namun hari ini dia salah memilih pakaian yang digunakan sehingga kelihatan tidak cocok dengan dirinya. Yang sedang dialami Marion dikenal dengan Geschmacksverirrung.
6. der innere Schweinehund
Der innere Schweinehund selalu ada dalam diri kita. Dia yang selalu mencegah kita agar tidak berolahraga dengan alasan karena di luar sedang dingin. Dia juga adalah tersangka di balik pilihan kita untuk menunda pekerjaan yang seharusnya sudah selesai siang ini. Dia pula yang berbisik agar kita bermain gim dan tidak usah membuka buku karena ujian besok tidak akan sesulit yang kita bayangkan. Wir müssen aber gegen den inneren Schweinehund kämpfen und ihn überwinden. Iya, kita harus berusaha melawan dan mengatasinya.
7. der Kummerspeck
Jika ada teman yang sedih dan murung, bisa jadi dia baru saja ditinggalkan pacar. Liebeskummer adalah sebutan dalam bahasa Jerman untuk perasaan sakit hati yang muncul saat putus atau dibuat galau oleh pacar. Biasanya, salah satu cara agar melupakan rasa sakit tersebut adalah dengan banyak mengkonsumsi coklat dan makanan kegemaran lain. Namun sudah bisa diprediksi bahwa angka pada timbangan akan bertambah seiring dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi saat sakit hati. Di dalam bahasa Jerman, bertambahnya berat badan karena sakit hati ditinggal kekasih ini disebut dengan Kummerspeck.
8. die Torschlusspanik
Kata ini digunakan untuk menggambarkan ketakutan melewatkan sesuatu yang penting di dalam hidup. Torschlusspanik biasanya digunakan kepada mereka yang berusia antara 30-40 tahun dan dianggap akan mulai sulit mendapatkan jodoh yang tepat.
9. verschlimmbessern
Sepintas kata ini tidak terlihat sebagai sebuah kata. Verschlimmbessern adalah gabungan dari dua kata bahasa Jerman yaitu verschlimmern dan verbessern. Maksud kata ini adalah saat kita ingin memperbaiki sesuatu namun justru malah membuatnya semakin parah. Tentu kamu juga pernah mengalaminya, bukan?
10. der Zeitgeist
Der Zeitgeist adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana cara berpikir dan merasakan oleh sebagian besar orang dalam periode tertentu. Istilah ini diperkirakan sudah digunakan pada tahun 1769 oleh filsuf dan penyair berkebangsaan Jerman, Johann Gottfried Herder.