4 Tips Mudah Memahami Singkatan Berbahasa Jerman

Date: 17/07/2022

Salah satu karakteristik bahasa Jerman adalah kata-kata di dalam bahasa Jerman yang tak jarang panjang sehingga membuat orang yang sedang belajar bahasa Jerman merasa kikuk saat ingin mengucapkannya. Namun di sisi lain, singkatan-singkatan berbahasa Jerman pun terkadang menjadi masalah, bukan hanya bagi pemelajar bahasa Jerman tetapi juga bagi penerjemah bahasa Jerman profesional sekalipun. Nah, bagaimana cara menyiasatinya?


Kalian yang pernah mengikuti kursus bahasa Jerman atau pernah belajar bahasa Jerman mungkin mengenal atau setidaknya pernah membaca singkatan-singkatan lazim seperti z.B. singkatan untuk zum Beispiel yang berarti sebagai contoh di dalam bahasa indonesia dan usw. untuk und so weiter yang berarti dan sebagainya atau dan seterusnya. Apakah singkatan-singkatan ini terdengar rumit? Saya rasa tidak.


Meski demikian, kalian pasti akan memberikan respon yang jauh berbeda, saat membaca teks akademik atau dokumen resmi lain yang berisi banyak singkatan di dalamnya. Kamus dan internet kemudian menjadi tempat andalan kalian untuk mencari tahu. Di dalam bahasa Jerman, memang terdapat banyak sekali singkatan-singkatan. Alasannya, kalau bisa disingkat kenapa tidak? Banyak waktu yang terbuang untuk menuliskan kata yang utuh. Kira-kira begitu. 


Lantas, bagaimana cara yang mudah untuk memahami singkatan-singkatan berbahasa Jerman tersebut? Sebetulnya sangatlah mudah jika kita mengetahui dan memahami aturan-aturan penyingkatan yang digunakan.


Apa saja tips mudah memahami singkatan-singkatan berbahasa Jerman?


Pertama. Pembentukan singkatan untuk gabungan 2 kata atau lebih dilakukan dengan mengambil huruf pertama masing-masing kata tersebut. Contoh: siehe oben (s.o.), in der Regel (i.d.R.), dan das heißt (d.h.). Jika diperhatikan dengan teliti, masing-masing huruf tersebut dipisahkan oleh tanda titik. Namun, aturan pemisahan dengan tanda titik ini tidak berlaku mutlak. Contohnya seperti kata und so weiter tadi, yang singkatannya adalah usw. dan bukan u.s.w.


Kedua. Terdapat beberapa variasi pembentukan singkatan untuk satu kata. Salah satunya adalah dengan mengambil tiga atau empat huruf pertama dari kata tersebut. Artikel disingkat menjadi Art., maximal disingkat menjadi max., dan insbensondere disingkat insb.


Ketiga. Pada kata majemuk, singkatan biasanya dibentuk oleh dua huruf pertama dari kedua kata tersebut, misalnya Halbsatz (Hs.), Fußnote (Fn.). Selain itu, salah satu bentuk penyingkatan yang sering ditemui adalah variasi penyingkatan satu kata dengan mengambil huruf awal dan selanjutnya digabung dengan huruf akhir kata tersebut. Contoh: Nr. untuk kata Nummer


Keempat. Untuk kata-kata yang panjang, biasanya terdapat sebuah metode pembentukan singkatan dengan menuliskan gabungan beberapa huruf yang bahkan bisa membantu kita untuk menerka kata tersebut, seperti ggf. untuk kata gegebenenfals, bzw. untuk kata beziehungsweise, Hrsg. untuk kata Herausgeber atau juga misalnya Bsp. untuk kata Beispiel.


Walaupun demikian, bagi sebagian orang, aturan umum pembentukan singkatan dalam bahasa Jerman ini mungkin belum begitu jelas. Misalnya, mengapa penyingkatan kata vergleiche menjadi vgl. dan bukan verg.? Lantas, mengapa Vorbemerkung menjadi Vorb. dan bukan Vbk.? Memang tidak ada jawaban yang pasti untuk kedua pertanyaan ini, sebab selalu ada pengecualian di dalam aturan apapun itu. 


Namun yang pasti, dalam melakukan penyingkatan, perlu diingat bahwa pemakaian huruf besar dan huruf kecil sangatlah penting. Singkatan yang sama bisa mengacu pada kata yang jauh berbeda jika kita salah menggunakan huruf besar atau huruf kecil. Saya beri contoh: S. mengacu pada kata Seite - halaman, sedangkan s. adalah singkatan dari kata siehe - lihat. 


Singkatan-singkatan tadi tentu berkaitan dengan teks akademik, dokumen resmi, dan singkatan di dalam naskah-naskah hukum misalnya. Meski demikian, singkatan-singkatan juga kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Jenis singkatan ini biasanya digunakan untuk layanan pesan teks dan pesan singkat. Yang paling umum misalnya MfG untuk salam penutup pesan Mit freundlichen Grüßen, VG untuk Viele Grüße dan LG untuk Liebe Grüße.


Penyingkatan sebuah kata memang diperlukan untuk menghemat waktu dalam menulis sebuah teks. Belakangan sudah menjadi hal yang lumrah, menu di sebuah restoran tertulis O-Saft untuk pengganti kata Orangensaft  dan penyingkatan Uni untuk kata Universität. Der öffentliche Personennahverkehr kemudian disingkat menjadi ÖPNV atau Öffis yang lebih dikenal luas. 


Yang menarik adalah, ada singkatan yang bahkan sudah sangat luas digunakan dan bisa ditemui di berbagai tempat namun anehnya tidak semua orang yang berbahasa Jerman mengenal singkatan tersebut. Sebut saja misalnya GmbH. Tidak semua penutur jati bahasa Jerman mengetahui kepanjangan singkatan tersebut yang sebetulnya adalah mengacu pada Gesellschaft mit beschränkter Haftung atau yang kita kenal di dalam bahasa Indonesia sebagai Perseroan Terbatas atau PT.


Dengan banyaknya singkatan yang ada, terdapat kritik dari sebagian orang yang beranggapan bahwa hal tersebut, jika dibiarkan, lama kelamaan akan mengurangi bahkan merusak keindahan sebuah bahasa. Kalau saya pribadi, hanya merasa sedikit terganggu jika dalam pesan pendek masih saja ada yang menyingkat kata und dengan u. Mengapa masih saja ada orang yang menyingkat kata ini? Kata ini hanya terdiri atas 3 huruf dan bukanlah sebuah kata yang panjang, bukan? Mengapa mesti disingkat? Bagaimana menurut kalian?