9 Kesalahan Umum tentang Profesi Penerjemah dan Juru Bahasa 

Date: 24/09/2020

Keterampilan berbahasa asing telah menjadi kebutuhan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Semua orang berlomba-lomba demi memiliki kemampuan bahasa asing yang memadai guna menunjang berbagai keperluan mereka. Sebut saja untuk mendukung pekerjaan di kantor, sekolah di luar negeri, atau agar komunikasi saat melancong ke negara impian bisa jauh lebih mudah. Oleh karena itu, tidak jarang kita jumpai banyak sekali tawaran kursus bahasa asing yang ditujukan bagi semua kelompok umur, lengkap dengan tujuan yang beragam pula.


Meski demikian, terkadang kita membutuhkan bantuan orang lain yang memiliki keahlian dalam menyelesaikan beberapa hal yang berkaitan dengan kebahasaan. Penyebabnya sudah tentu karena kita tidak memiliki pengetahuan tentang bahasa asing tersebut atau minimnya kompetensi kita dalam bidang itu. Di saat seperti inilah jasa pekerja bahasa dibutuhkan. Mereka adalah para penerjemah (translators) dan juru bahasa (interpreters). Apa yang membedakan kedua profesi tersebut? Siapa yang akan kamu hubungi jika ingin menerjemahkan ijazah dan kelengkapan dokumen  lainnya biar kamu bisa kuliah di Jerman? Apakah seorang penerjemah atau seorang juru bahasa?


Pekerjaan sebagai penerjemah dan juru bahasa memang sering disalah tafsir oleh masyarakat umum, padahal dua profesi tersebut jelas sangat berbeda. Seorang penerjemah memiliki keahlian untuk menerjemahkan ijazah, akta kelahiran, perjanjian jual beli, buku, atau dokumen-dokumen penting lain dalam bentuk teks (written word) sedangkan tugas juru bahasa yaitu menerjemahkan secara lisan apa yang disampaikan oleh seorang pembicara (spoken word) dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, dengan tidak mengurangi maksud si pembicara.

Nah, apa saja salah kaprah yang lain tentang penerjemah dan juru bahasa yang sering ditemui? Simak 9 kesalahan umum berikut ini tentang profesi penerjemah dan juru bahasa.


1. ,,Kamu hanya butuh kamus yang bagus untuk menerjemahkan”

SALAH. Anggapan ini jelas keliru. Jika hanya dengan bantuan kamus kamu sudah bisa menerjemahkan dengan baik, kamu tidak akan pernah temukan hasil terjemahan yang jelek, manual yang membuat kamu mengernyitkan dahi saat dibaca, atau petunjuk-petunjuk di hotel yang aneh dan menggelitik.


2. ,,Penerjemah yang hebat tidak membutuhkan kamus, alat bantu, dan referensi yang lain. Dia langsung menerjemahkan”.

SALAH. Seorang penerjemah profesional membutuhkan referensi dan riset mendalam agar memastikan konteks yang benar dan tidak pantang menggunakan kamus serta alat bantu lainnya dalam menemukan terminologi yang tepat sehingga hasil terjemahannya berkualitas.


3.  ,,Sekretaris saya menguasai 3 bahasa. Dia bisa saya andalkan untuk menyelesaikan semua kebutuhan terjemahan di kantor”.

SALAH. Pendapat yang tidak tepat. Berbekal kemampuan berbicara dan menulis dalam bahasa asing tidak otomatis menjadikan seseorang sebagai penerjemah yang baik.


4.  ,,Jika kamu memiliki kemampuan berbahasa yang baik dalam 2 bahasa, kamu bisa menerjemahkan jenis teks apapun dari dan ke dalam 2 bahasa tersebut”.

SALAH. Meskipun beberapa orang mempunyai kelebihan yakni mampu menerjemahkan dalam beberapa pasangan bahasa, tidak berarti bahwa mereka juga bisa menerjemahkan semua jenis teks. Seorang penerjemah teks umum akan kewalahan jika diminta menyelesaikan terjemahan teks medis. Pun seorang penerjemah naskah hukum akan kesulitan dalam menerjemahkan dokumen-dokumen yang berisi pengetahuan yang bersifat teknis.


5.  ,,Profesi penerjemah kelak akan hilang dan digantikan oleh komputer”.

SALAH. Kemampuan mesin penerjemah seperti Google Translate dan Bing Microsoft Translator memang kian hari kian baik, tetapi kualitas hasil terjemahan yang dilakukan komputer tidak akan pernah menyamai hasil kerja manusia. Bahasa terus berkembang dari waktu ke waktu sehingga nuansa bahasa yang dihasilkan manusia masih jauh melampaui kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Meski demikian, perkembangan teknologi mesin penerjemah yang makin canggih dapat menjadi alat bantu yang mumpuni dalam meringankan pekerjaan para penerjemah.


6.  ,,Translation and interpreting are the same thing”. Menerjemahkan dan menjuru bahasakan adalah hal yang sama. 

SALAH. Penerjemah bertugas menerjemahkan dokumen dan selalu berkutat dengan teks tertulis, sedangkan seorang juru bahasa mengartikan secara lisan apa yang dikatakan oleh orang lain ke dalam bahasa sasaran.


7.  ,,Kamu hanya perlu menguasai dua bahasa atau lebih untuk menjadi seorang juru bahasa”. 

SALAH. Juru bahasa adalah sebuah profesi. Kamu wajib menguasai teknik-teknik penjurubahasan yang baik agar bisa menjadi seorang juru bahasa profesional. Improvisasi saja tidak cukup.


8.  ,,Saya bisa berbahasa Indonesia dan berbahasa Jerman. Saya bisa dong menjuru bahasakan ke dalam dua bahasa tersebut”.

SALAH. Kamu hanya bisa dengan leluasa melakukan penjurubahasaan ke dalam bahasa yang benar-benar kamu kuasai. Idealnya, seorang juru bahasa menjuru bahasakan ke dalam bahasa ibunya. Seorang juru bahasa dituntut cepat memproses informasi yang diterima kemudian menjuru bahasakannya dengan tepat dan jelas. Tanpa jeda yang panjang. Tanpa ketidaklancaran yang tidak perlu.


9.  ,,Semua juru bahasa sama saja. Saya tidak membutuhkan seorang juru bahasa konferensi untuk penjurubahasaan konferensi bulan depan di Bali”.

SALAH. Juru bahasa konferensi adalah mereka yang mendapatkan pelatihan khusus untuk menjuru bahasakan di berbagai konferensi. Juru bahasa biasa tidak mendapatkan pelatihan serupa. Selain itu, juru bahasa konferensi juga memiliki kualifikasi yang berbeda dengan juru bahasa pada umumnya. 


Kamu membutuhkan jasa seorang penerjemah dari bahasa Jerman ke bahasa Indonesia atau sebaliknya? Mungkin kamu juga sedang mencari penerjemah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia? Atau terjemahan kamu sudah rampung tetapi kamu belum yakin dengan isinya? Saya siap membantu kebutuhan penerjemahan dan penyuntingan dokumen kamu. Hubungi saya melalui surel info@pacesepricesakan.com atau hubungi saya di sini untuk mendapatkan informasi lengkap tentang layanan jasa saya.