Peran Konteks dalam Penerjemahan

Date: 06/09/2020

,,Bolehkah saya diberikan konteks pada bagian ini?” Kalimat seperti ini tidak sungkan-sungkan saya tanyakan kepada klien yang ingin menggunakan jasa saya untuk menerjemahkan sebuah dokumen. Mengapa konteks begitu penting?


Tanpa konteks, terjemahan yang baik adalah sebuah kemustahilan

Konteks dibutuhkan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konteks dipahami sebagai bagian uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. Di sini terlihat jelas bahwa konteks merupakan komponen vital dalam pekerjaan seorang penerjemah. Konteks dibutuhkan agar penerjemah dapat memahami nuansa makna bagian tertentu dalam teks atau keseluruhan teks yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Meski demikian, beberapa pelanggan sering mengesampingkan pentingnya sebuah konteks, padahal konteks adalah salah satu faktor pendukung yang perannya tidak kalah penting dalam menghasilkan sebuah terjemahan yang baik layaknya aspek lain seperti penguasaan terminologi dan stilistik yang digunakan oleh penerjemah.


Konteks atau permainan tebak-tebakan?

Pada beberapa kesempatan, saya pernah menerima permintaan menerjemahkan sebuah teks pendek. Tidak jarang dalam bentuk sebuah paragraf singkat, bahkan kerap kali hanya beberapa potongan kalimat tanpa konteks yang jelas. Sudah pasti bahwa bagian tersebut adalah potongan kalimat dari sebuah teks utuh yang panjang. Pengguna jasa dalam hal ini tak berpikir jauh bahwa permintaan tersebut tak ada bedanya dengan sebuah permainan tebak-tebakan bagi si penerjemah.


Berikut ini terdapat 3 contoh kalimat yang menghasilkan makna yang berbeda dalam bahasa sasaran karena dipengaruhi oleh konteks yang berbeda pula. Semua kalimat di bawah ini mengandung sebuah kata sifat yaitu gut dalam bahasa Jerman (bahasa sumber) yang memiliki makna baik atau bagus di dalam bahasa Indonesia (bahasa sasaran).


      (1) Claudia ist bekannt. Sie ist eine gute Studentin.

      (2) Das sind jetzt gut 300 Gramm.

      (3) Das ist ein sehr gutes Medikament gegen Kopfschmerzen.


Pada kalimat pertama (1) disebutkan bahwa Claudia adalah seseorang yang terkenal (bekannt). Padanan kata dalam bahasa Indonesia baik atau bagus tentu tidak cocok untuk kata gut dalam kalimat sie ist eine gute Studentin. Claudia adalah mahasiswi yang berprestasi sehingga dia dikenal oleh banyak orang.


Berikutnya, pada kalimat kedua (2) kata gut dalam kalimat tersebut pun tidak mungkin bermakna baik atau bagus. Dalam kalimat tersebut kata gut ditempatkan sebelum satuan berat (Gramm) yang mana arti yang tepat adalah sedikit lebih banyak dari 300 gram.


Begitu pula pada kalimat ketiga (3) kata gut yang berada dalam kalimat ini sebaiknya diterjemahkan dengan kata manjur, mujarab atau ampuh karena berkaitan dengan pengaruh atau efek positif yang ditimbulkan dari obat-obatan, meskipun frasa obat yang bagus berterima dan seringkali digunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari.


Konteks = Target pembaca

Konteks juga bergantung pada siapa yang akan membaca hasil terjemahan tersebut. Apakah resmi? Kepada siapa terjemahan tersebut ditujukan? Apakah yang akan melihat terjemahan tersebut adalah kelompok orang yang termasuk kalangan Baby Boomers? Atau mungkin yang akan melihat hasil terjemahan adalah generasi X bahkan Millenials? Karena sejatinya beda situasi dan usia pembaca, beda pula gaya bahasa yang dipakai dalam menerjemahkan.